watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ANGIN MALAM SETIA BUDI

Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri
di kota Bandung, dan aku paling senang
nongkrong di warung Indomie depan kampus.
Suatu hari saat aku sedang nongkrong, temanku
Erick datang ke warung itu, so aku langsung
menyapanya dan ternyata Erick tidak seorang
diri, ada beberapa teman wanitanya di luar
sedang menunggunya. Yang kutahu teman
wanita tersebut bernama Siska (pacar Erick), dan
salah satu diantaranya sangat kukenal, namanya
Caroline, soalnya dia (Caroline red) sering main
ke kost-ku (Caroline sering menemani Siska kalau
main ke tempat Erick). Erick kebetulan satu kost
denganku. Erick ke warung Indomie itu hanya
mau mencariku karena kunci kamarnya di
titipkan kepadaku jadi kuberikan kuncinya, nggak
tahu kenapa Erick balik ke kost cuma berduaan
dengan siska pacarnya, sedangkan Caroline
menunggu di warung itu bersamaku.
Saat kusadari bahwa Caroline sedang sendirian,
maka kupanggil dia masuk ke dalam warung,
maklum sekarang musim hujan dan angin
malam rasanya dingin sekali. Anehnya Caroline
menurut saja saat kuajak masuk ke dalam,
sepertinya dia lagi kesel di tinggal oleh Siska dan
Erick. Karena aku sedang makan Indomie, jadi
sekedar basa-basi kutawari dia, dan dia tidak
menolak tawaranku, akhirnya kita makan
Indomie semangkok berdua. Untung saja aku
sengaja memesan Indomie yang ukuran dobel
jadi tidak terlalu nyesel kutawari dia soalnya
waktu itu aku dalam keadaan lapar sekali dan lagi
pingin makan Indomie.
Aku tidak tahu sebab musababnya, kulihat
Caroline sangat kesel nungguin Erick dan Siska.
Didorong oleh rasa penasaran, aku bertanya
pada Caroline, "Kok elo nggak di ajak sih ama
Siska dan Erick, kan tadi perasaan elo bertiga dari
kampus, tapi sekarang elo kok ditinggalin?
emangnya kenapa Lin?"
Caroline menjawabnya sambil menggerutu, "Ya
gitulah kalo udah nggak ketemu seminggu,
biasalah si Erick pasti minta jatah.."
Aku pun ketawa ngakak, "Lah emang harus gitu
Lin, kalo si Erick balik ke jakarta?"
"Iyalah, kan namanya juga cinta", bisik Caroline
menimpali.
Kupandang wajah Carorile yang duduk di
depanku sambil ngobrol, dan bagian yang sering
kuperhatikan dari wajahnya ialah bibirnya yang
sensual dan super tipis. Tiba-tiba my little jacky
langsung bangun dan berdiri seolah-olah ingin
menikmati kuluman bibir Caroline yang sensual
dan super tipis kemerahan, cuma kupikir itu
hanya khayalanku saja. Akhirnya aku berusaha
menenangkan Caroline dengan berbagai macam
cara, tahulah aku pekerjaan yang paling
membosankan ialah menunggu.
Sesaat kemudian, Caroline sudah bisa tenang
dan dia sudah berada di dadaku tetapi tanpa
kusengaja ketika aku menghembuskan nafasku
ternyata kena ke telinga Caroline, tiba-tiba
Caroline langsung tegang dan seakan-akan
menahan beban yang berat, sambil
menegangkan kaki dan menarik kepalaku supaya
bisa dicium, cuma karena di tempat ramai, aku
mengelak padahal aku sudah kepingin, karena
penasaran ingin menciumnya dan my little jacky
juga sudah berdiri, akhirnya otak mesumku
keluar semua dari kepala. Caroline kuajak ke kost
dengan alasan nyusul ke tempat Erick dan
Caroline menanggapi ajakanku dengan antusias.
Ketika sudah sampai di kost-ku, aku bilang ke
Caroline, gimana untuk sementara Caroline
menunggu di kamarku dulu sembari aku melihat
keadaan kamar Erick, apakah aman untuk
diganggu atau tidak. Kuberikan kunci kamarku
pada Caroline dan Caroline hanya menunggu di
kamarku saja.
Pada saat aku mau melihat kamar Erick, kembali
otak mesumku bekerja, dan kesempatan itu
kugunakan ke kamar mandi untuk
membersihkan tubuhku dari ujung rambut
sampai ke ujung kaki dan tidak ketinggalan si
jacky juga kubersihkan hingga mengkilat.
Akhirnya aku balik lagi ke kamar dengan alasan
sepertinya Erick dan Siska tidak bisa diganggu,
jadi gimana kalau kita tunggu saja di kamar
nggak usah keluar, kita nonton film atau main
play station? Caroline hanya bisa mengangguk.
Karena aku tahu Caroline gampang sekali
dirangsang, aku berusaha mendekatinya lagi dan
menghembuskan nafasku ke telinganya, dan
memang benar Caroline mengerang seperti
orang yang sedang mengangkat barbel 100 kg,
disitu aku tidak mau menyia-nyiakan
kesempatan, bibirnya yang super tipis dan
sensual merona sudah menunggu pagutan
bibirku, kulumat habis bibirnya, tanganku juga
bergerilya seperti jenderal Sudirman bergerilya di
hutan-hutan. Pelan namun pasti kubuka tali BH-
ya dan kancing bajunya, Caroline masih
mengerang berkelonjoton saat lehernya kuhisap
dan sekarang aku sudah mulai mengisap
payudaranya yang indah menawan.
Nafsuku sudah tidak dapat kukendalikan lagi,
akhirnya kubuka celanaku dan celana dalamku,
dan kuarahkan si jacky ke dalam mulut Caroline.
Gila.. ternyata Caroline seorang yang liar dalam
bercinta, tanpa menungguku dia sudah langsung
mengulum batang kemaluanku dengan
ganasnya. Sekarang gantian aku yang di buat
berkelojotan olehnya.
"Oohh.. aagghh.. Linn.. lagii.. enaakk banget
Linn.. teruus.." erangku saat merasakan
nikmatnya hisapan Caroline di batang
kemaluanku. Betapa nikmatnya dikala batang
kemaluanku masuk ke dalam mulutnya dan
ditarik keluar lagi. Hangat lidah Caroline sampai
ke ubun-ubunku. Kucoba mengimbangi
permainannya. Aku berganti posisi menjadi 69,
aku di bawah dia di atas.
Gila.. bulu kemaluannya yang hitam dan halus
pertanda bahwa bulu kemaluannya itu tumbuh
secara alami tanpa di gunting ataupun dicukur.
Aku bisa mencium bau yang semerbak khas
Caroline dari liang kewanitaannya yang sudah
basah, dan yang ada tambah kujilati bibir
kemaluannya yang berwarna merah jambu
tersebut dengan rakusnya. Terlihat Caroline
nampak semakin berkelonjotan, dan dia berkata
dengan setengah tertahan, "Ndre.. masukin
dong.. udah nggak tahan nih.. cepet atuh Ndre.."
Tanpa menunggu lagi aku langsung berganti
posisi dengan menggunakan doggy style.
"Pletak.. pletok.." pantat Caroline beradu dengan
badanku. Caroline semakin teriak tak karuan dan
akhirnya Caroline berkata, "Ndree.. aku udah
mau keluar nih, gimana dong?" Mendengar
seperti itu aku cuma bilang, "Sabar Linn.. kita
keluarin sama-sama, aku juga udah mau
keluar.." Tenagaku kukeluarkan semuanya,
iramaku tambah cepat, dan akhirnya aku keluar.
"Ayo Lin keluarin.. aku sudah keluar nihh.."
Spontan Caroline kejang dan tangannya
menahan tanganku sambil berteriak manja,
"Aaakkhh.. Ndre aku juga keluarr.. akkhh..
ogghh.. argghh.. nikmatnya.." Akhirnya aku dan
Caroline sama-sama terkulai lemas di tempat
tidurku tapi tanpa sepengetahuanku kepala
Caroline sudah ada di depan kejantananku, ingin
menjilat lagi kemaluanku. "Auhh.. aagghh.."
nikmatnya Caroline.
Setelah batang kemaluanku dijilat bersih, Caroline
berkata kepadaku, "Andre makasih ya atas
kehangatannya.. kan malam ini dinging banget,
belum lagi angin Setia Budi sering buat orang
sakit.."
Akhirnya kupeluk Caroline dengan erat, dan kami
tidur bersama tanpa mau tahu apakah Erick dan
Siska akan mencari Caroline.
TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/621
U-ON

inc Powered by Xtgem.com